Selasa, 11 November 2014

Pengakuan terhadap Susi Pudjiastuti

Seorang pakar manajemen sekelas Rhenald Kasali pun secara terus-terang mengakui keunggulan Susi itu. Rhenald yang lulusan luar negeri (Amerika Serikat) dengan gelar Phd manajemen, pendiri “Rumah Perubahan”,  sudah puluhan tahun terkenal seantero Nusantara bahkan sampai mancanegara, mengatakan di artikelnya di Kompas.com tentang Menteri Susi Pudjiastuti: “Khusus tentang Susi, saya bukanlah mentornya. Ia terlalu hebat. Ia justru sering saya undang memberi kuliah. Dia adalah ‘self driver’ sejati, …”  Dengan lapang dada, Rhenald mengaku, juga mendengar nasihat-nasihat Susi dalam cara mendidik mahasiswa-mahasiswanya di UI.
Di dalam artikelnya di Kompas.com itu Rhenald menulis penilaiannya tentang Susi Pudjiastuti, antara lain: “Dari Susi, kita bisa belajar bahwa kehidupan tak bisa hanya dibangun dari hal-hal kognitif semata yang hanya bisa didapat dari bangku sekolah. Kita memang membutuhkan matematika dan fisika untuk memecahkan rahasia alam. Kita juga butuh ilmu-ilmu baru yang basisnya adalah kognisi. Akan tetapi, tanpa kemampuan nonkognisi, semua sia-sia.
Ilmu nonkognisi itu belakangan naik kelas, menjadi metakognisi: faktor pembentuk yang paling penting di balik lahirnya ilmuwan-ilmuwan besar, wirausaha kelas dunia, dan praktisi-praktisi andal. Kemampuan bergerak, berinisiatif, self discipline, menahan diri, fokus, respek, berhubungan baik dengan orang lain, tahu membedakan kebenaran dengan pembenaran, mampu membuka dan mencari “pintu” adalah fondasi penting bagi pembaharuan, dan kehidupan yang  produktif.
Susi Pudjiastuti sendiri sedikit pun tidak merasa minder dengan latar belakang pendidikannya itu, dan tidak terpengaruh dengan olok-olokan itu. Dia bahkan dengan berani menantang para pakar kelautan yang meragukan kemampuannya itu.
“Kalau kesombongan mereka itu bisa dibuktikan, saya akan ajak kerja sama,” kata Susi dalam konferensi pers, di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Rabu (28/10/2014).
Susi juga mengatakan akan lebih memilih menggandeng orang-orang lama di KKP, jika para pakar atau ahli kelautan yang mencibir latar belakang akademiknya itu tidak dapat membuktikan kepakaran mereka. “Kalau cuma koar-koar saja, saya kira di KKP ini banyak orang yang sudah bekerja, and they are very excellent!” (Kompas.com).
Waktu juga yang akan membuktikan siapakah yang benar dan berprestasi tinggi, Susi Pudjiastuti-kah, atau mereka yang sekarang ini mengolok-olok dan meremehkannya karena latar pendidikannya yang rendah itu.
Kepada mereka yang berpendidikan tinggi, yang merasa pakar di bidangnya, tetapi masih mengolok-olok pendidikan dan kemampuan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Rhenald Kasali menulis di artikelnya itu:
“Ketiga orang itu mungkin tak sehebat Anda yang senang melihat kecerdasan orang dari pendekatan kognitif yang bermuara pada angka, teori, ijazah dan stereotyping. Tetapi saya harus mengatakan, studi-studi terbaru menemukan, ketidakmampuan meredam rasa tidak suka atau kecemburuan pada orang lain, kegemaran menyebarkan fitnah dan rasa benar sendiri, hanya akan menghasilkan kesombongan diri.
(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar